Isnin, 3 Disember 2012

Mengenal penyebab sirosis hati

Definisi Pengertian Sirosis

Sirosis hati menurut Laence (1819) adalah suatu keadaan yang berupa perubahan struktur hati akibat nodus sel hati yang dikelilingi jaringan penyusun organ mengalami fibrosis atau pertumbuhan jaringan ikat. Kata sirosis berasal dari kata khirros yang artinya kuning oranye. Secara normal, sel hati dapat meregenarasi diri sendiri dalam siklus tertentu. Regenarasi sel ini terjadi akibat fungsi sebagai detoksin atau penawar racun membuat sel menjadi mudah rusak. Racun ini bisa berasal dari sari makanan yang dibawa dari sistem pencernaan atau hasil dari bakteri.


pengertian Sirosis hatiProses terjadinya sirosis hati

Hepatosit adalah sekumpulan sel khusus yang dapat menghasilkan sel baru menggantikan sel yang sudah rusak. Pada penderita sirosis hati, proses regenerasi menjadi terhambat karena hepatosit tidak dapat bekerja penuh akibat tumbuhnya jaringan ikat pada bagian yang seharusnya ditempati sel hati. Kegagalan proses regenerasi ini tentu saja mengakibatkan hati tidak bisa menjalankan fungsi secara normal. Jika ini terjadi maka proses metabolisme tubuh menjadi tidak normal disebabkan oleh fungsi hati yang sangat kompleks. Hati juga menghasilkan berbagai macam protein dan enzim pencernaan. Hati juga memproduksi komponen koagulan, menyimpan kelebihan glukosa di dalam darah dalam bentuk glikogen.

Penyebab umum terjadinya sirosis hati

Hingga saat ini, belum banyak yang diketahui tentang penyakit ini. Sirosis hati diduga disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B atau C yang merusak sel hati sehingga terjadi fibrosis. Kebiasaan hidup yang tidak sesuai dengan jam biologis tubuh juga dapat memicu terjadinya sirosis hati. Pola hidup tidak sehat juga dapat memicu sirosis hati seperti mengonsumsi alkohol secara terus menerus. Makanan yang dikonsumsi pun juga dapat menyebabkan sirosis hati, seperti zat pewarna, pengawet maupun pemanis buatan. Zat-zat yang dapat membuat hati bekerja lebih keras dalam proses detoksifikasi membuat sel hati cepat mengalami kerusakan. Jika hepatosit tidak cepat menggantikan sel hati yang rusak, maka kemungkinan besar hati akan mengalami sirosis dan bahkan dapat menjadi kanker.

Faktor internal penyebab sirosis hati

Faktor lain yang dapat menyebabkan sirosis antara lain adalah faktor genetis, salah satu penyebab sirosis hati. Sirosis hati memang lebih banyak diderita oleh pria daripada wanita. Faktor kedua adalah hepatitis autoimun adalah sebuah kasus yang langka. Ada antibodi yang diproduksi oleh tubuh seharusnya digunakan untuk menyerang protein asing atau protein yang dimiliki oleh makhluk hidup lain seperti bakteri dan virus justru menyerang sel-sel hati. Kerusakan yang ditimbulkan pada sel hati akan sangat besar dan dapat menimbulkan sirosis. Kelebihan berat badan yang menyebabkan penumpukan lemak di sekitar organ hati juga dapat menyebabkan sirosis hati.

Penyebab sirosis hati pada bayi

Sirosis hati tidak hanya menyerang orang dewasa namun juga dapat menyerang anak-anak dan bayi. Bayi dapat menderita sirosis akibat tersumbatnya saluran empedu. Saluran empedu mengalirkan empedu yang dihasilkan oleh hati ke usus. Cairan empedu membantu mencerna lemak di usus. Jika saluran ini tersumbat maka cairan empedu tidak dapat mengalir ke usus dan memenuhi organ hati sehingga menyebabkan kerusakan atau sirosis hati. Pada orang dewasa hal ini juga bisa saja terjadi. Pada umumnya pada orang dewasa terjadi karena komplikasi pembedahan kantung empedu .





Memahami Gejala dan pengobatan sirosis hati

 

Gejala dan pengobatan sirosis hati

Gejala dan pengobatan sirosis hatiSebelumnya kita telah membahas tentang apa itu sirosis hati dan penyebabnya. Saat ini kita akan membahas mengenai gejala dan pengobatan sirosis hati. Pada stadium awal terjadinya penyakit hati, seorang penderita pada umumnya tidak merasakan gejala apapun. Jika sel yang mengalami fibrosis semakin banyak, maka gejala yang timbul adalah nyeri pada bagian rongga perut sebelah kanan, di mana organ hati manusia berada. Gejala sirosis hati berikutnya adalah gatal di seluruh tubuh. Gejala ini muncul akibat menumpuknya racun dalam tubuh dan aliran darah. Hal ini dikarenakan hati tidak mampu melakukan detoksifikasi.

Gejala lanjutan pada sirosis hati

Keadaan ini juga menyebabkan tubuh penderita sirosis lebih rentan sakit dan nafsu makan menurun. Meningkatnya konsentrasi zat beracun dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental. Hal ini terjadi karena racun yang ada dalam darah mempengaruhi kinerja otak. Jika tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan kepribadian dan perilaku penderita berubah, menjadi pelupa, kebingungan dan kesulitan konsentrasi. Dalam hal fungsi peronbakan sel darah merah, organ hati akan membuat produksi sel darah merah berkurang karena sel darah yang mati tidak dapat terurai dengan baik.

Pengobatan untuk mengatasi sirosis hati

Pada dasarnya kerusakan sel hati yang terlanjur terjadi pada penderita tidak dapat diperbaiki. Tujuan pengobatan hanya dilakukan untuk menghambat kerusakan sel hati dengan menghambat perluasan pengerasan hati. Cara lainnya adalah mencegah terbentuknya fibrosa pada hati. Pola hidup yang dapat membantu hal ini adalah tidak mengonsumsi alkohol, makanan yang mengandung zat pewarna, pengawet dan pemanis buatan. Penderita juga harus tidur tepat waktu dan berolahraga secara teratur. Kegiatan yang tidak sesuai dengan jam biologis harus dihentikan.
Jika penyebab sirosis hati adalah virus hepatitis, maka harus dilakukan pengobatan untuk mengendalikan virus hepatitis dalam tubuh. Begitu pula jika yang terjadi adalah hepatitis autoimun yang diobati dengan pemberian suntikan hormon atau obat yang menekan produksi imunitas. Terapi yang sudah dijelaskan tidak menyembuhkan penyakit secara tuntas. Jika sel hati yang mengalami pengerasan hanya sedikit maka dapat dilakukan pengangkatan sebagian organ hati tersebut. Hati adalah organ ajaib yang dapat melakukan regenarasi sehingga terbentuk hati yang utuh dalam beberapa waktu.
Jika sirosis hati sudah menyebar ke seluruh organ hati, maka satu-satunya solusi adalah penggantian hati penderita dengan organ donor yang didapat dari orang yang sudah meninggal. Cara ini disebut sebagai transplantasi hati. Biaya yang harus dikeluarkan tidaklah murah. Selain itu donor yang tepat belum tentu ada karena harus menunggu kematian donor. Namun kini ada metode baru untuk mengganti organ hati tanpa menunggu donor yang sesuai yakni dengan sistem stem sel. Sel ini merupakan sel yang memiliki kemampuan membelah dan berdiferensiasi membentuk jaringan sel yang berbeda dari tempat sel tersebut diambil. Stem sel yang diambil dari berbagai organ tubuh seperti sumsum tulang akan dimasukkan ke dalam organ hati setelah sebelumnya diseleksi.
Teknologi stem sel ini juga tidak murah. Bahkan lebih mahal daripada cangkok atau transplantasi hati. Oleh karena itu sudah terbukti bahwa kesehatan tubuh kita sangat mahal. Maka dari itu harus dijaga dengan baik. Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati, bukan?







Tiada ulasan: