Definisi Pengertian Sirosis
Sirosis
hati menurut Laence (1819) adalah suatu keadaan yang berupa perubahan
struktur hati akibat nodus sel hati yang dikelilingi jaringan penyusun
organ mengalami fibrosis atau pertumbuhan jaringan ikat. Kata sirosis
berasal dari kata khirros yang artinya kuning oranye. Secara normal, sel
hati dapat meregenarasi diri sendiri dalam siklus tertentu. Regenarasi
sel ini terjadi akibat fungsi sebagai detoksin atau penawar racun
membuat sel menjadi mudah rusak. Racun ini bisa berasal dari sari
makanan yang dibawa dari sistem pencernaan atau hasil dari bakteri.
Proses terjadinya sirosis hati
Hepatosit
adalah sekumpulan sel khusus yang dapat menghasilkan sel baru
menggantikan sel yang sudah rusak. Pada penderita sirosis hati, proses
regenerasi menjadi terhambat karena hepatosit tidak dapat bekerja penuh
akibat tumbuhnya jaringan ikat pada bagian yang seharusnya ditempati sel
hati. Kegagalan proses regenerasi ini tentu saja mengakibatkan hati
tidak bisa menjalankan fungsi secara normal. Jika ini terjadi maka
proses metabolisme tubuh menjadi tidak normal disebabkan oleh fungsi
hati yang sangat kompleks. Hati juga menghasilkan berbagai macam protein
dan enzim pencernaan. Hati juga memproduksi komponen koagulan,
menyimpan kelebihan glukosa di dalam darah dalam bentuk glikogen.
Penyebab umum terjadinya sirosis hati
Hingga
saat ini, belum banyak yang diketahui tentang penyakit ini. Sirosis
hati diduga disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B atau C yang
merusak sel hati sehingga terjadi fibrosis. Kebiasaan hidup yang tidak
sesuai dengan jam biologis tubuh juga dapat memicu terjadinya sirosis
hati. Pola hidup tidak sehat juga dapat memicu sirosis hati seperti
mengonsumsi alkohol secara terus menerus. Makanan yang dikonsumsi pun
juga dapat menyebabkan sirosis hati, seperti zat pewarna, pengawet
maupun pemanis buatan. Zat-zat yang dapat membuat hati bekerja lebih
keras dalam proses detoksifikasi membuat sel hati cepat mengalami
kerusakan. Jika hepatosit tidak cepat menggantikan sel hati yang rusak,
maka kemungkinan besar hati akan mengalami sirosis dan bahkan dapat
menjadi kanker.
Faktor internal penyebab sirosis hati
Faktor
lain yang dapat menyebabkan sirosis antara lain adalah faktor genetis,
salah satu penyebab sirosis hati. Sirosis hati memang lebih banyak
diderita oleh pria daripada wanita. Faktor kedua adalah hepatitis
autoimun adalah sebuah kasus yang langka. Ada antibodi yang diproduksi
oleh tubuh seharusnya digunakan untuk menyerang protein asing atau
protein yang dimiliki oleh makhluk hidup lain seperti bakteri dan virus
justru menyerang sel-sel hati. Kerusakan yang ditimbulkan pada sel hati
akan sangat besar dan dapat menimbulkan sirosis. Kelebihan berat badan
yang menyebabkan penumpukan lemak di sekitar organ hati juga dapat
menyebabkan sirosis hati.
Penyebab sirosis hati pada bayi
Sirosis
hati tidak hanya menyerang orang dewasa namun juga dapat menyerang
anak-anak dan bayi. Bayi dapat menderita sirosis akibat tersumbatnya
saluran empedu. Saluran empedu mengalirkan empedu yang dihasilkan oleh
hati ke usus. Cairan empedu membantu mencerna lemak di usus. Jika
saluran ini tersumbat maka cairan empedu tidak dapat mengalir ke usus
dan memenuhi organ hati sehingga menyebabkan kerusakan atau sirosis
hati. Pada orang dewasa hal ini juga bisa saja terjadi. Pada umumnya
pada orang dewasa terjadi karena komplikasi pembedahan kantung empedu .
Memahami Gejala dan pengobatan sirosis hati
Gejala dan pengobatan sirosis hati
Sebelumnya kita telah membahas tentang apa itu sirosis hati dan penyebabnya. Saat ini kita akan membahas mengenai gejala dan pengobatan sirosis hati.
Pada stadium awal terjadinya penyakit hati, seorang penderita pada
umumnya tidak merasakan gejala apapun. Jika sel yang mengalami fibrosis
semakin banyak, maka gejala yang timbul adalah nyeri pada bagian rongga
perut sebelah kanan, di mana organ hati manusia berada. Gejala sirosis hati
berikutnya adalah gatal di seluruh tubuh. Gejala ini muncul akibat
menumpuknya racun dalam tubuh dan aliran darah. Hal ini dikarenakan hati
tidak mampu melakukan detoksifikasi.
Gejala lanjutan pada sirosis hati
Keadaan
ini juga menyebabkan tubuh penderita sirosis lebih rentan sakit dan
nafsu makan menurun. Meningkatnya konsentrasi zat beracun dalam tubuh
dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental. Hal ini terjadi karena
racun yang ada dalam darah mempengaruhi kinerja otak. Jika tidak segera
diatasi maka dapat menyebabkan kepribadian dan perilaku penderita
berubah, menjadi pelupa, kebingungan dan kesulitan konsentrasi. Dalam
hal fungsi peronbakan sel darah merah, organ hati akan membuat produksi
sel darah merah berkurang karena sel darah yang mati tidak dapat terurai
dengan baik.
Pengobatan untuk mengatasi sirosis hati
Pada
dasarnya kerusakan sel hati yang terlanjur terjadi pada penderita tidak
dapat diperbaiki. Tujuan pengobatan hanya dilakukan untuk menghambat
kerusakan sel hati dengan menghambat perluasan pengerasan hati. Cara
lainnya adalah mencegah terbentuknya fibrosa pada hati. Pola hidup yang
dapat membantu hal ini adalah tidak mengonsumsi alkohol, makanan yang
mengandung zat pewarna, pengawet dan pemanis buatan. Penderita juga
harus tidur tepat waktu dan berolahraga secara teratur. Kegiatan yang
tidak sesuai dengan jam biologis harus dihentikan.
Jika
penyebab sirosis hati adalah virus hepatitis, maka harus dilakukan
pengobatan untuk mengendalikan virus hepatitis dalam tubuh. Begitu pula
jika yang terjadi adalah hepatitis autoimun yang diobati dengan
pemberian suntikan hormon atau obat yang menekan produksi imunitas.
Terapi yang sudah dijelaskan tidak menyembuhkan penyakit secara tuntas.
Jika sel hati yang mengalami pengerasan hanya sedikit maka dapat
dilakukan pengangkatan sebagian organ hati tersebut. Hati adalah organ
ajaib yang dapat melakukan regenarasi sehingga terbentuk hati yang utuh
dalam beberapa waktu.
Jika sirosis hati
sudah menyebar ke seluruh organ hati, maka satu-satunya solusi adalah
penggantian hati penderita dengan organ donor yang didapat dari orang
yang sudah meninggal. Cara ini disebut sebagai transplantasi hati. Biaya
yang harus dikeluarkan tidaklah murah. Selain itu donor yang tepat
belum tentu ada karena harus menunggu kematian donor. Namun kini ada
metode baru untuk mengganti organ hati tanpa menunggu donor yang sesuai
yakni dengan sistem stem sel. Sel ini merupakan sel yang memiliki
kemampuan membelah dan berdiferensiasi membentuk jaringan sel yang
berbeda dari tempat sel tersebut diambil. Stem sel yang diambil dari
berbagai organ tubuh seperti sumsum tulang akan dimasukkan ke dalam
organ hati setelah sebelumnya diseleksi.
Teknologi
stem sel ini juga tidak murah. Bahkan lebih mahal daripada cangkok atau
transplantasi hati. Oleh karena itu sudah terbukti bahwa kesehatan
tubuh kita sangat mahal. Maka dari itu harus dijaga dengan baik.
Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati, bukan?
Tiada ulasan:
Catat Ulasan