Isnin, 3 Disember 2012

Cara penularan virus hepatitis B


Cara penularan virus hepatitis B

Penularan hepatitis B

virus hepatitis bVirus hepatitis B bisa dibilang termasuk dalam kategori ganas. Dari tujuh jenis virus hepatitis mulai varian A hingga varian G, hepatitis varian B adalah virus yang paling ditakuti, yang disebut sebagai HBV. Hal ini dikarenakan virus HBV ini punya daya rusak yang melebihi virus HIV yang menyebabkan AIDS. HBV seratus kali lebih ganas daya rusaknya dan sepuluh kali lebih menular daripada HIV. Untuk itu sangat disarankan agar semua orang peka terhadap gejala yang berpotensi atau dicurigai sebagai penyakit hepatitis B yang telah dibahas dalam artikel pengenalan penyakit hepatitis B sebelumnya. Pemahaman terhadap gejala penyakit hepatitis B ini harus benar dan tidak mengacuhkannya. Menganggap hepatitis B adalah penyakit ringan bisa berakibat fatal di kemudian hari.
Selain gejalanya, tentu saja yang tak kalah penting adalah mewaspadai penularan penyakit hepatitis B. Sudah dibahas sebelumnya bahwa hepatitis B itu 10 kali lebih menular daripada HIV. Ini adalah catatan penting untuk tidak meremehkan cara penyebaran penyakit ini. Berikut ini adalah aktivitas yang berpotensi menularkan virus hepatitis B.

Penularan hepatitis B, melalui tranfusi darah

Jika mengidap hepatitis B, maka jangan berniat untuk mendonorkan darah. Virus hepatitis B hidup dalam aliran darah. Ketika donor dilakukan, virus HBV akan ikut terbawa bersama darah penderita hepatitis B. Jika darah ini ditransfusikan ke orang lain, maka otomatis virus juga akan masuk ke dalam tubuh orang tersebut dan akan menginfeksinya. Palang Merah Indonesia memang memiliki proses standar dalam mengecek darah yang didonorkan. Setiap darah akan dilakukan proses screening virus dan jika ditemukan virus, termasuk hepatitis B, maka akan segera dimusnahkan dan tidak jadi dipakai. Oleh karena itu ada baiknya bagi penderita hepatitis B untuk tidak mendonorkan darah sehingga menambah beban PMI saja.

Penularan hepatitis B, menggunakan barang bersama

Dalam keluarga pada umumnya sudah ditanamkan kebiasaan untuk tidak menggunakan barang pribadi orang lain secara sembarangan. Barang itu antara lain baju dalam, handuk, peralatan makan, alat cukur dan sikat gigi. Kebiasaan tersebut ternyata dapat mencegah penularan virus hepatitis B. Barang seperti alat cukur dan sikat gigi memang dapat menjadi media virus HBV menular kepada orang lain. Alat cukur dan sikat gigi pada umumnya rentan dengan noda darah yang tertinggal tanpa sengaja. Jika alat ini adalah milik orang yang terinfeksi penderita hepatitis B dan digunakan oleh orang lain, maka orang tersebut memiliki kemungkinan tertular virus HBV dan bisa menderita hepatitis B. Ini berlaku juga untuk pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama.

Penularan hepatitis B melalui hubungan kel min

Selain darah, virus hepatitis B juga menggunakan cairan tubuh yang ada dalam organ reproduksi. Hubungan kel#min yang dilakukan dengan penderita hepatitis B, maka akan terjadi perpindahan virus ke tubuh pasangannya. Untuk itu tidak disarankan untuk berhubungan kel#min secara sembarangan apalagi berganti-ganti pasangan yang tidak jelas kesehatannya seperti dengan pekerja kel#min. Aktivitas ini harus dihentikan karena rentan penularan hepatitis B dan juga penyakit menular kel#min lainnya. Lebih baik berhubungan kel#min dengan pasangan yang sah dibawah pernikahan sehingga membuat kemungkinan terjangkit penyakit hepatitis B menjadi kecil.
Meskipun dalam kategori yang ganas dan mematikan serta memiliki daya tular yang tinggi, namun jika ditemukan lebih awal maka memiliki kemungkinan sembuh yang tinggi pula. Sekitar 90 persen dari penderita dapat hidup normal kembali, meskipun dalam beberapa kasus penderita harus mengonsumsi obat antivirus seumur hidup. Sisanya 10 persen merupakan orang-orang yang menjadi akut dan terjadi kanker hati. Satu-satunya cara yang paling efektif adalah melakukan cangkok hati. Jika donor untuk anda ada, bisa saja anda tidak mampu membayar biaya operasinya yang sangat mahal. Sebagai referensi, di tahun 2007, pak Dahlan Iskan, menteri BUMN sekarang ini melakukan operasi ganti hati dengan biaya tiga milyar rupiah. Jika anda memiliki uang lebih besar dari nilai tersebut, boleh deh anda tidak memperhatikan penyakit hepatitis B. 










Tiada ulasan: