Mengenal gejala dan penyebab penyakit exim
Penyakit Exim
Penyakit
exim sepintas terlihat seperti penyakit yang disebabkan jamur. Namun
sebenarnya penyakit ini berbeda. Ketidakmampuan dalam mengidentifikasi
penyakit exim inilah yang membuat pengobatan yang dilakukan sebagian
besar masyarakat tidak tepat dan membuatnya sulit sembuh. Padahal untuk
mengobati penyakit exim,
diperlukan petunjuk dokter dan obat-obatan yang khusus untuk penyakit
exim ini. Kebiasaan masyarakat untuk mengobati penyakit kulit seperti
menggunakan salep, lotion atau krim yang dijual bebas tidak dapat
menyembuhkan penyakit exim. Bisa jadi malah memperburuk atau memperparah
keaadan penyakit exim tersebut.
Ada
perbedaan mendasar antara penyakit exim dengan jamur kulit, yakni
secara kasat mata sebenarnya exim memiliki sedikit corak yang beraneka
ragam pada kulit. Batas kulit yang kelainan dengan yang sehat tidak
begitu jelas, sehingga jarang orang yang bisa melihat secara jelas,
terkadang hanya samar-samar atau tidak begitu tampak. Sedangkan untuk
penyakit kulit yang disebabkan jamur coraknya tidak beragam, batas
kelainan kulit dan kulit sehat sangat tegas seperti peta. Kedua penyakit
tersebut memang menjadi sangat rancu, karena kadang orang dihinggapi
keduanya tanpa disadari. Yakni pada awalnya penyakit exim lalu kemudian
ditumpangi jamur kulit.
Mengenali penyakit exim
Penyakit
exim dalam bahasa ilmiah disebut sebagai dermatitis. Dermatitis
merupakan istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang seperti meradang
dan iritasi. Dapat dikatakan bahwa penyakit ini dapat dengan mudah
dijumpai menyerang kulit. Peradangan ini dapat menyerang di mana saja di
seluruh bagian tubuh. Namun radang disertai iritasi ini pada umumnya
menyerang bagian tangan dan kaki. Exim jenis dermatitis atopik adalah
yang paling banyak ditemui terjadi pada orang Indonesia. Bentuk penyakit
ini bermacam, mulai dari yang ringan dengan kulit kemerahan hingga
bentuk yang berat yang disertai bengkak dan bernanah.
Gejala penyakit exim
akan muncul pada usia anak-anak, pada saat usia mereka diatas dua
tahun. Meskipun begitu, sebenarnya penyakit ini dapat menyerang segala
umur, mulai dari bayi hingga lanjut usia. Sebagian besar anak-anak akan
sembut sebelum usia lima tahun tapi sebagian kecil terus mengalami exim
hingga dewasa. Pada beberapa kasus, seiring bertambahnya usia, maka exim
akan menghilang. Namun beberapa akan menderita penyakit exim seumur
hidupnya. Oleh karena itu pengobatan yang tepat dapat mengendalikan exim
supaya tidak kambuh.
Gejala penyakit exim
Gejala
yang paling utama bagi penderita exim adalah rasa gatal yang tidak
tertahankan di bagian yang terkena exim. Gejala tersebut disertai dengan
kulit bersisik, peradangan dan bersifat kambuh-kambuhan yang mana akan
dirasakan di bagian yang gatal. Kadang sebelum adanya tanda di kulit,
rasa gatal sudah muncul. Kulit kemerahan umumnya muncul pada tangan,
wajah, lutut, kaki dan beberapa bagian tubuh lainnya. Selain itu, pada
kulit yang terkena gejala penyakit tersebut menebal, sangat kering atau
menjadi keropeng.
Pada pemiik kulit
putih, kulit yang terkena exim ini akan mempunyai warna merah muda
kemudian lama kelamaan menjadi coklat. Sedangkan pada kulit yang lebih
gelap, gejalanya akan mempengaruhi pigmen kulit sehingga dapat menjadi
lebih terang atau lebih gelap. Exim sendiri adalah penyakit episodik,
sehingga terkadang kulit akan membaik, lalu memburuk lagi dan begitu
seterusnya.
Penyebab penyakit exim
Menurut
orang awam, penyakit exim adalah penyakit yang menular. Hal ini dilihat
dari keadaan penderita yang pada umumnya kurang memperhatikan
kebersihan, sehingga disimpulkan bahwa penyakit exim ini menular.
Padahal penyakit exim ini dapat juga dipengaruhi faktor genetik. Namun
sebenarnya apa penyebab penyakit exim
ini belum diketahui pasti. Exim berhubungan dengan aktifitas daya tahan
tubuh yang berlebihan, itu menurut para ahli. Hal ini menyebabkan tubuh
melakukan reaksi yang berlebihan terhadap iritan atau bakteri yang
sebenarnya tidak berbahaya bagi kulit. Oleh karena itu, penyakit ini
banyak ditemukan pada keluarga yang memiliki riwayat penyakit asma.
Beberapa penyebab yang diperkirakan adalah kulit kering, iritasi sabun
dan detergen, atau bahan kimia lainnya. Selian itu kondisi stres, alergi
dan infeksi patogen juga dapat menyebabkan penyakit ini.
Setelah mengetahui penyebab dan gejala penyakit Exim pada artikel sebelumnya, maka sekarang saatnya membahas tentang pengobatan penyakit exim. Pengobatan penyakit exim bertujuan untuk menghilangkan rasa gatal
sehingga terjadinya infeksi dapat dihindari penderitanya. Pemakaian
krim pelembab dan lotion sangat dianjurkan ketika kulit penderita exim
merasa kering dan gatal. Perawatan ini bertujuan untuk membuat kulit
menjadi lebih lembab. Penderita dapat menggunakan salep atau krim
hydrokortison yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi proses
inflamasi yang sering disebut dengan peradangan.
Pada
kasus exim yang sudah terlanjur parah, maka pengobatan harus langsung
dilakukan dengan petunjuk dokter. Dokter akan memberikan tablet
kortikosteroid untuk mengurangi inflamasi. Sedangkan jika ada daerah
exim yang telah terinfeksi, maka akan diberikan obat antibiotika untuk
mengatasi infeksi yang terjadi. Antibiotik dapat membunuh bakteri
penyebab infeksi. Jenis obat lain yang diberikan oleh dokter adalah
antihistamin. Obat ini berguna untuk mengurangi rasa gatal yang berat.
Sedangkan pada penderita yang tubuhnya tidak merespon dengan berbagai
pengobatan diatas, maka akan diberikan cyclosporin yang merupakan obat
keras. Oleh karena itu perhatikan petunjuk dokter dengan baik.
Selain pengobatan menggunakan petunjuk dokter, obat tradisional untuk penyakit exim juga ada. Obat yang dimaksud adalah antara lain:
- Kulit penderita exim tidak boleh terkena air atau sabun. Jika kulit penderita mengelupas, olesi bagian tersebut dengan minyak zaitun dengan menggunakan kapas. Jika bagian yang sakit selalu basah, maka taburkan tepung beras yang halus dan kering. Paling tidak jemur tepung beras tersebut selama kurang lebih dua jam dibawah terik sinar matahari.
- Anda dapat membuat ramuan untuk penderita exim dengan beberapa bahan, yakni bengkoang yang diparut sebanyak 4 sendok, tepung belerang 3 sendok, minyak kelapa dua sendok makan. Campurkan semua bahan-bahan tersebut sampai lumat dan tercampur merata. Setelah semua beres, balurkan pada bagian yang bergejala exim setiap hari dua kali.
- Penderita exim harus diusahakan atau bahkan dilarang untuk makan-makanan yang pedas, kopi dan minuman yang mengandung alkohol. Makanan dan minuman ini akan mendapatkan racun di dalam darahnya yang dapat membuat exim kambuh atau semakin parah.
- Konsumsi ramuan pembersih darah dapat digunakan bagi penderita exim. Ramuan ini dibuat dengan 1 jari tangan temulawak, asam jawa 50 gram, gula aren 20 gram dan air 500 mililiter. Temulawak dicuci lalu diiris tipis. Semua bahan yang ada dicampur lalu direbus hingga mendidih dan tersisa 250 mililiter saja. Setelah itu dinginkan, endapkan lalu saring. Ramuan ini hanya untuk sekali minum saja. Penderita dapat meminumnya setiap hari sekali.
- Pada wanita yang menderita keputihan dan pria yang gemuk. Gejala penyakit exim ini seringkali ditemukan di lipatan pangkal paha. Obat tradisional yang dapat digunakan adalah dengan membasuh bagian yang gatal tersebut dengan rebusan daun sirih minimal dua kali sehari. Setelah dibasuh dengan air daun sirih, taburi dengan tepung beras yang telah dijemur terlebih dahulu.
Segala hal itu selalu lebih baik mencegah daripada mengobati. Oleh karena itu anda juga harus tahu bagaimana cara mencegah penyakit exim. Diantaranya adalah:
- Menjaga kelembaban kulit dengan lotion atau sejenisnya serta
- Menghindari pakaian dengan bahan yang bisa menggaruk kulit seperti wool dan lain sebagainya.
- Menghindari sabun mandi deterjen maupun larutan lainnya yang terlalu keras untuk kulit.
- Menghindari faktor pencetus alergi seperti serbuk bunga, debu, bulu binatang dan lainnya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan